Dosen Teknik Elektro ITN Malang Lolos World Class Professor ke University of Queensland (UQ), Australia

    Dosen Teknik Elektro ITN Malang Lolos World Class Professor ke University of Queensland (UQ), Australia
    Awan Uji Krismanto, ST MT Ph.D, dosen Teknik Elektro S-1, ITN Malang lolos hibah World Class Professor (WCP) 2022. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)

    MALANG – Dosen Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Awan Uji Krismanto, ST MT Ph.D, berhasil mendapatkan hibah World Class Professor (WCP) tahun 2022. Program WCP diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Awan merupakan dosen Program Studi Teknik Elektro S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), yang lolos kali pertama WCP luar negeri dari ITN Malang.

    Menurut Awan, tujuan WCP adalah untuk membangun kolaborasi antara perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi di luar negeri yang bereputasi. Tujuan Ditjen Dikti mengundang profesor kelas dunia dari berbagai perguruan tinggi ternama dalam negeri atau luar negeri, sebagai visiting professor untuk ditempatkan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

    Program ini dimaksudkan agar dosen atau peneliti bisa berinteraksi dengan profesor ternama dan unggul sehingga bisa meningkatkan kehidupan akademis, kompetensi, kualitas dan kontribusinya bagi pengembangan IPTEK dan penguatan sistem inovasi nasional, terutama dalam bidang green economy, blue energy, digital economy, kesehatan dan alat kesehatan, serta pariwisata.

    Awan menjadi salah satu dari 74 peserta WCP luar negeri yang nantinya akan terbang ke University of Queensland (UQ), Australia pada Oktober mendatang. “Satu bulan di Universitas Queensland, Australia. Rencananya tanggal 5 sampai 26 Oktober (2022) bulan depan. Sekarang masih mempersiapkan administrasi, ” kata Awan saat ditemui di ruang Humas ITN Malang, Senin (26/9/2022).

    Dikatakan Awan, lolosnya ITN Malang pada program WPC luar negeri karena ITN Malang memiliki reputasi bagus di bidang publikasi. Mempunyai track record (rekam jejak) publikasi di jurnal internasional, serta mempunyai jalinan relationship dengan profesor di luar negeri.

    “Ada publikasi internasional bereputasi minimal 2. Kemudian memiliki komunikasi yang intens dengan profesor di universitas tersebut. Saya kuliah S-3 dulu di UQ, dan dan komunikasi kami berlanjut sampai sekarang. UQ juga masuk dalam jajaran 50 besar universitas dunia, ” imbuh dosen sekaligus Ketua LPPM ITN Malang ini.

    Di UQ Australia Awan akan melaksanakan berbagai kegiatan. Antara lain, kolaborasi riset, kunjungan lapangan ke solar power innovation center UQ, diskusi masalah fabrication, mengikuti sesi kuliah tamu, dan supervisor untuk mahasiswa S-3 di UQ. Sementara, profesor UQ saat diundang ke ITN Malang akan memberikan kuliah tamu, membangun riset kolaborasi, dan keynote speaker seminar internasional yang akan diselenggarakan oleh ITN Malang di Bali pada November 2022 mendatang.

    “Mereka juga akan memberikan informasi, mungkin ada mahasiswa ITN Malang yang berpotensi mendapat beasiswa di sana (UQ), dan dosen-dosen juga bisa kuliah di UQ. Sekaligus untuk menguatkan ITN Malang menuju world class university. Harapan kami kegiatan ini bisa menambah pengetahuan untuk riset dan jurnal internasional yang tentu akan berpengaruh juga terhadap akreditasi institusi, ” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

    malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Universitas Brawijaya Kembangkan IoT Berbasis...

    Artikel Berikutnya

    KH Soeroso Himbau Aremania Agar Tetap Tenang...

    Berita terkait